Teori Perkembangan Moral Kohlberg: Memahami Cara Kita Menilai Benar dan Salah

Teori Perkembangan Moral Kohlberg: Memahami Bagaimana Kita Menilai Benar dan Salah
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa anak kecil sering berpikir bahwa "benar" adalah sesuatu yang membuat mereka tidak dimarahi, sementara orang dewasa lebih mempertimbangkan keadilan atau kemanusiaan? Jawaban dari pertanyaan ini bisa ditemukan dalam Teori Perkembangan Moral yang dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg, seorang psikolog asal Amerika Serikat.
Teori ini menjelaskan bahwa cara kita menilai benar dan salah tidak muncul begitu saja, tetapi berkembang secara bertahap seiring bertambahnya usia dan pengalaman hidup. Menariknya, tidak semua orang bisa mencapai tingkat perkembangan moral yang paling tinggi.
Siapa Lawrence Kohlberg?
Lawrence Kohlberg (1927–1987) adalah seorang psikolog pendidikan yang terkenal dengan penelitiannya tentang moralitas. Ia mengembangkan teorinya setelah meneliti bagaimana anak-anak memecahkan dilema moral—situasi di mana mereka harus memilih antara benar dan salah. Dari penelitian inilah lahir konsep tentang tiga tingkat dan enam tahap perkembangan moral.
3 Tingkat dan 6 Tahap Perkembangan Moral
Kohlberg mengelompokkan perkembangan moral ke dalam tiga tingkat utama, masing-masing terdiri dari dua tahap. Berikut penjelasannya dalam bahasa sederhana:
1. Tingkat Pra-Konvensional (Usia Anak 4–10 Tahun)
Pada tahap ini, anak menilai baik dan buruk berdasarkan konsekuensi langsung.
Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Kepatuhan – Anak berbuat baik untuk menghindari hukuman.
Tahap 2: Orientasi Kepentingan Pribadi – Anak melakukan sesuatu jika ada imbalan atau keuntungan bagi dirinya.
2. Tingkat Konvensional (Remaja dan Dewasa Awal)
Di tingkat ini, moralitas mulai dipengaruhi oleh harapan orang lain dan aturan sosial.
Tahap 3: “Good Boy–Nice Girl” – Seseorang ingin mendapat pujian atau diterima orang lain.
Tahap 4: Hukum dan Ketertiban – Seseorang patuh pada aturan karena merasa itu kewajiban.
3. Tingkat Pascakonvensional (Dewasa yang Lebih Matang)
Tidak semua orang mencapai tingkat ini, karena butuh pemikiran moral yang lebih dalam.
Tahap 5: Kontrak Sosial – Aturan bisa diubah jika tidak adil dan tidak menguntungkan masyarakat.
Tahap 6: Prinsip Etika Universal – Keputusan diambil berdasarkan nilai kemanusiaan, keadilan, dan hati nurani, bahkan jika bertentangan dengan hukum.
Mengapa Teori Ini Penting?
Teori Kohlberg membantu kita memahami mengapa cara orang menilai benar-salah bisa berbeda. Misalnya, anak-anak cenderung taat aturan karena takut dimarahi, sementara orang dewasa bisa mempertimbangkan nilai kemanusiaan di atas aturan. Dalam dunia pendidikan, teori ini sangat penting untuk membangun karakter dan mengajarkan nilai moral kepada generasi muda.
Kesimpulan
Moralitas tidak hanya soal apa yang kita lakukan, tetapi juga alasan di balik keputusan kita. Teori Kohlberg mengajarkan bahwa perkembangan moral adalah proses panjang, dari sekadar menghindari hukuman hingga mencapai kesadaran universal tentang kebaikan dan keadilan.
Jadi, pada tahap mana Anda berada sekarang?
klik link berikut : https://www.mabbilang.com/asesmen/moral/moral-reasoning-scale-for-adolescents-mrsa